PENELITIAN & PENEMUAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN EFIKASI PUPUK SILIKA TERLARUT DALAM AIR TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN DAN KETAHANAN TANAMAN SERTA HASIL PADI SAWAH - BBPADI
LAPORAN UJI NOVELGRO TERRA PADA TANAMAN JAGUNG DI LICHTENBURG, NORTH WEST, AFRICA SELATAN
SWASEMBADA TEPUNG TERIGU DENGAN SINGKONG TRANSGENIK (SINTRAN) - G.A. WATTIMENA (PDF)
PERAN BIOTEKNOLOGI TANAMAN PADA KEDAULATAN PANGAN LOKAL MALUKU, OLEH G.A.WATTIMENA (PROF. EMERITUS IPB) (PDF)
PENGEMBANGAN TEKNIK IN VITRO UNTUK NANAS LOKAL BANGKA (PDF)
PEMULIAAN DAN PENGEMBANGAN BENIH TANAMAN PANGAN MENUJU 2025, PERAN PRASELEKSI KULTUR JARINGAN DAN BENIH APOMETIK ( OLEH: G.A. WATTIMENA ) (PDF)
PEDOMAN PENILAIAN DAN PELEPASAN VARIETAS HORTIKULTURA - KENTANG (PPPVH) 2004 ( PDF )
PANDANGAN MENGENAI REVOLUSI HIJAU LESTARI (EVERGREEN REVOLUTION)
PROSEDUR PENANAMAN BIBIT KENTANG ASAL KULTUR JARINGAN ( PDF )
PENYIAPAN BENIH G0 UNTUK BENIH GENERASI G1 SAMPAI G4 (PDF)
LAPORAN KENTANG UNGGUL INSTITUT PERTANIAN BOGOR ( PDF )
FUNGSI GANDA ASAM FULVAT NOVELGRO TERRA PADA PELEPASAN FOSFOR TERIKAT
NOVELGRO TERRA & NPK ORGANIK APLIKASINYA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PENGARUH BEBERAPA DOSIS NOVELGRO TERRA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KANGKUNG (IPOMEA AQUATICA FORSK.) (PDF)
UJI COBA NOVELGRO ALPHA NDG TERHADAP DAYA TUMBUH BIBIT PADI CIHERANG (PDF)
PERLAKUAN NOVELGRO TERRA PADA BIBIT KELAPA SAWIT
TEPUNG SINGKONG AROMATIK - GA WATTIMENA (PDF)
PERAN GPIB DALAM MEMPELOPORI PENGANEKARAGAMAN PANGAN MELALUI TEPUNG KASAVA - GA WATTIMENA (PDF)
TCA : TEPUNG CASSAVA AROMATIK SUMBER PANGAN DARI DESA SAMPAI ISTANA - G.A. WATTIMENA (PDF)
NOVELGRO TERRA & NPK ORGANIK APLIKASINYA PADA HTI EUKALIPTUS
UJI COBA NOVELGRO PADA TANAMAN TEH (CAMMELIA SINENSIS)
UJICOBA NOVELGRO TERRA PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA
TANAMAN DALAM REVITALISASI PERTANIAN - OLEH GA WATTIMENA (PDF)
PROSPEK PLASMA NUTFAH KENTANG DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA BENIH KENTANG DI INDONESIA - PENYUSUNAN ACTION PLAN DALAM RANGKA SWASEMBADA BENIH KENTANG DI INDONESIA, BANDUNG 19 – 21 APRIL 2006 (PDF)
UJI COBA TEKNOLOGI PERTANIAN NOVELGRO PADA TANAMAN PADI
06 August 2013
PENGEMBANGAN TEKNIK IN VITRO UNTUK NANAS LOKAL BANGKA (PDF)

Pengembangan teknik in vitro untuk nanas lokal Bangka

HiLink TIM IPB-PEMDA Bangka Induk

 

Tanaman nanas umumnya diperbanyak secara vegetatif (aseksual).  Bagian tanaman nanas yang digunakan untuk perbanyakan seperti tunas akar (ratoon), tunas batang/ anakan (sucker) adalah tunas yang muncul dari bagian batang dibawah permukaan tanah, Tunas tangkai buah (slip) adalah tunas yang muncul dibawah dasar buah. Tunas samping (shoot) adalah tunas yang muncul dari aksilar daun. Mahkota buah (crown) bagian tanaman yang ada diatas buah.  Lamanya waktu mulai dari tanam sampai panen bergantung pada bahan perbanyakan yang digunakan.  Apabila mahkota (crown) diperlukan waktu 18-24 bulan, tunas buah (slip) 15-20 bulan, tunas batang (sucker) perlu waktu 14-17 bulan. 

Bahan tanaman yang digunakan untuk perbanyakan in vitro ialah mahkota nanas yang telah matang dan anakan nanas, dengan nama daerah Bogor, Bukur, Toboali Serdang, Toboali Bikang, Peranak, Ular, Guci dan Ambon, semua berasal dari Kepulauan Bangka (Gambar 1).

 

 

           

Gambar 1.  Bahan tanaman untuk perbanyakan

 

 

 

 

 

 

 

Eksplan yang digunakan kuncup apikal berasal dari mahkota dan anakan nenas (Gambar 2)

 

 

Gambar 2. Kuncup apikal mahkota

           

Tahap Inisiasi

Eksplan setelah steril ditanam pada media MS0 atau media MS tanpa ZPT. Selain untuk pertumbuhan eksplan awal, media ini juga digunakan untuk melihat kontaminasi.  Kontaminasi yang terjadi disebabkan cendawan dan bakteri (Gambar 3). Pada penelitian ini eksplan nenas yang berhasil dikulturkan ialah Bogor, Bukur, Toboali dan Ular. Empat klon nenas belum berhasil dikulturkan karena kontaminasi, eksplan mati akibat sterilisasi dan kondisi eksplan yang tidak segar saat dikulturkan.

Pada tahap inisiasi eksplan ditumbuhkan selama 4 – 8 minggu sampai muncul tunas setinggi 1 – 2 cm (Gambar 4).

 

 

Gambar 3 Kontaminasi bakteri

 

 

 

    

4 MST                        8 MST                      8 MST

            Gambar 4  Tahap inisiasi

 

Tahap Multiplikasi

Pada tahapan ini eksplan yang sudah muncul tunas setinggi 2 cm, dibelah secara vertikal menjadi 2 bagian tetapi bagian dasarnya tidak terpotong dan ditanam pada media MS + BA 1.5 mg/L + NAA 0.1 mg/L + sukrosa 30 g/L dan media MS + BA 2 mg/L + sukrosa 30 g/L.  Setelah 8 minggu dari satu potongan ekplan tadi akan tumbuh 2 tunas baru.  Tunas tersebut dapat dipecah lagi dan dipotong dua secara vertikal atau dibiarkan selama 12-16 minggu untuk menghasilkan anakan yang lebih banyak, setelah itu disubkultur ke media yang sama (Gambar 5).

          

     MS0                           BA 1.5 mg/L           BA 2 mg/L

            Gambar 5  Tahap multiplikasi

 

Tahap Pembesaran dan Pemanjangan Tunas

Tunas yang dihasilkan pada media multiplikasi disubkultur ke media MS0 (media MS tanpa ZPT) selama 6-8 minggu untuk pembesaran dan pemanjangan tunas, agar eksplan siap diakarkan (Gambar 6).

 

      

            Gambar 6  Tahap pembesaran dan pemanjangan tunas

                         

Tahap Pengakaran

Tanaman setelah tahap pembesaran dan pemanjangan tunas dapat diakarkan dengan media pengakaran media MS + gula 30 g/L + NAA 1 mg/L.

 

 

Aklimatisasi

 

 Setelah 6 minggu di media pengakaran tanaman di aklimatisasi pada media arang sekam.. Pemberian pupuk daun Hyponek 20-20-20 2 g/L dilakukan 1 minggu sekali.  Tanaman siap pindah tanam ke lapang setelah 2 bulan di media aklimatisasi.

  

 

 

Klon nanas yang sudah mulai di perbanyak di laboratorium

 

Nanas Bogor                                           Nanas Bukur

 

  

Nanas Toboali Bikang                                     Nanas Ular

 

Klon Nanas masih tahap inisiasi awal :  Pulau, Australia, Ambon dan Toboali Serdang.


Share :