PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN
ALPHA
TERRA
- Apakah Novelgro TERRA itu ?
- Apakah Asam Fulvat dan Asam Humat itu ?
- Apa perbedaan asam fulfat dan asam humat yang terdapat dalam Novelgro TERRA dengan humus alam?
- Bagaimana meningkatkan mutu media tanam atau kompos, pupuk organik dan bokashi dengan Novelgro TERRA ?
- Apakah Novelgro TERRA dapat dicampur dengan pupuk anorganik ?
- Bagaimana caranya mencampur Novelgro TERRA dan pupuk urea secara kering ?
- Apa perbedaan Novelgro TERRA dengan produk sejenis lainnya ?
- Apa manfaat Novelgro TERRA bagi pertanian?
- Kapan dan bagaimana cara aplikasi Novelgro TERRA?
- Tanaman apa saja yang bisa menggunakan Novelgro TERRA?
- Apakah Novelgro TERRA dapat digunakan bersamaan dengan herbisida?
- Cara Membuat Teh Kompos atau Pupuk Organik Cair?
- Menambahkan Novelgro TERRA pada proses pembuatan kompos
ORGANIC NPK
PALM OIL TRUNK INJECTION FERTILIZER
- Apakah Pupuk Injeksi Batang kelapa sawit
- Apakah tanaman kelapa sawit akan mati ketika batangnya dilubangi?
- Berapa jumlah yang diisi ke dalam setiap tanaman?
- Apakah 65 cc per bulan per tanaman memenuhi kebutuhan hara kelapa sawit ?
- Saat musim kemarau apakah pemupukan Injeksi Batang harus di stop?
- Ada berapa jenis pupuk dengan sistem Injeksi Batang?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan sistem injeksi batang?
- sistem injeksi batang 12 kali aplikasi dalam setahun vs pemupukan convensional 3-4 kali aplikasi dalam setahiun, apa keuntungannya bagi kami?
- Bagaimana kita mengetahui bahwa Pupuk Injection telah bekerja pada tanaman?
SILIKA
- APAKAH SILIKA NOVELGRO ITU ?
- BAGAIMANA CARA KERJA SILIKA NOVELGRO ?
- BERAPA LAMA SILIKA NOVELGRO BERTAHAN PADA TANAMAN ?
- APAKAH SILIKA NOVELGRO HARUS DIBERIKAN ULANG ?
- BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN SILIKA NOVELGRO ?
- APA MANFAAT PENGGUNAAN SLIKA NOVELRO ?
- Manfaat hara silikon untuk tanaman Tebu
- LAPORAN HASIL PENELITIAN EFIKASI PUPUK SILIKA TERLARUT DALAM AIR TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN DAN KETAHANAN TANAMAN SERTA HASIL PADI SAWAH oleh BBPADI
- SILIKA SEBAGAI SUMBER NUTRISI SILIKON UNTUK HIDROPONIK
MEMBANGUN TOPSOIL YANG BAIK
PENGENDALIAN HAMA
PENANGANAN PASCA PANEN
PEMANFAATAN AGRO-METEOROLOGI UNTUK PERTANIAN
APLIKASI SPESIFIK TANAMAN
Dosis Rekomendasi
Waktu penanaman atau penebaran benih terkait erat dengan Kadar Kelembaban Tanah Permukaan. Dalam kadar kelembaban tertentu, akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah AFWA Surface Soil Moisture dalam Crop Explorer.
AFWA Surface soil moisture levels (kadar air tanah permukaan) berguna untuk pemantauan kegiatan penanaman dan panen tanaman pada umumnya. Diasumsikan kadar air tanah permukaan mampu memegang air maksimum sebanyak 25 mm, yang berarti tektur tanah akan berpengaruh pada kapasitas tanah lapisan-teratas.
Pengaruh Kadar Air Tanah Permukaan terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
- 20-25 mm air baik untuk perkecambahan dan pertumbuhan tanaman baru, dimana akar masih sedikit dan pendek. Namun tingkat kebasahan ini akan menyulitkan pekerjaan lapangan (olah tanah), dan dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan busuk akar dan pangkal batang pada tanaman muda.
- 10-20 mm air secara umum baik untuk pertumbuhan dan kegiatan lapangan yang aktif.
- ≤ 10 mm tidak cukup untuk mendukung perkecambahan atau pertumbuhan awal tanaman.
Sebagai contoh:
Dibawah ini adalah grafik Kadar Air Tanah Permukaan Nusa Tenggara Timur (Surface Soil Moisture of Nusa Tenggara Timur) tahun 2011 dan 2012. Grafik tersebut dibagi dalam 3 zona, yakni Zona Biru (20-25 mm) yang cocok untuk penanaman / penebaran benh, dimana dalam hal ini jatuh pada waktu antara pertengahan Desember sampai dengan pertengahan Maret, namun hati-hati terhadap selang waktu antara akhir january hingga pertengahan Febuari dimana terjadi penurunan kadar air tanah permukaan. Oleh sebab itu waktu dari penanaman sampai dengan terbentukan perakaran yang memadai harus berada dalam zona kadar air tanah permukaan yang sesuai. Setelah perakaran terbentuk dengan baik, tanaman mulai dapat memanfaatkan ketersediaan air tanah pada lapisan yang lebih dalam. Dan dengan menggunakan data yang dimutakhirkan setiap 10 hari sekali, kita bisa memprakirakan waktu terbaik untuk penaburan/penanaman benih pada lahan tadah hujan.
Pejelasan umum Model Kadar Air Tanah Dua-lapisan
Model kadar air tanah dua-lapisan adalah cara pencatatan atas pertambahan dan pengurangan air tanah melalui perekaman jumlah air yang hilang oleh evapotranspirasi dan pengisian kembali oleh hujan. Tujuan pemodelan ini adalah untuk memperkirakan apakah simpanan air oleh tanah cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara maksimal.
Kadar air tanah antara dua-lapisan tanah diperhitungkan secara harian (mm/hari hujan atau evapotranspirasi). Air pada lapisan tanah teratas diasumsikan mampu menyimpan air sebanyak 25 mm, dan lapisan dibawahnya mampu menyimpan 0-400 mm/m air tanah, tergantung pada kapasitas simpan air oleh tanah / soils water holding capacity (tergantung pada tektur tanah dan kedalaman tanah.
Model ini berasumsi bahwa hujan masuk kedalam lapisan tanah permukaan terlebih dahulu, baru kemudian lapisan tanah dibawahnya. Air yang terkandung dalam tanah berkurang oleh evapotranspirasi, dimana air pada lapisan permukaan berkurang lebih dahulu baru kemudian lapisan dibawahnya. Ketika kapasitas simpan air kedua palisan tanah tersebut penuh, air hujan selebihnya dianggap sebagai air buangan atau air tanah dalam.
Evapotranspirasi harian dari kedua lapisan tersebut dihitung menggunakan rumus FAO 56 Penman-Monteith equation dan hujan harian diperkirakan dari pengamatan permukaan dan data satelit. Kapasitas simpan air oleh tanah diperoleh dari peta digital FAO ( FAO Digital Soil Map of the World ).
Rujukan kepada sumber data ("Data Sources") untuk pemahaman lebih lanjut.